Untuk pesanan min Rp 999.100
Jika barang Bermasalah
Pembayaran aman 100%
Dukungan khusus untuk anda
Mendukung layanan hadiah
Untuk pesanan min Rp 999.100
Jika barang Bermasalah
Pembayaran aman 100%
Dukungan khusus untuk anda
Mendukung layanan hadiah
Yuk jual dan beli paket wisata teman2 disini, Daftar Sekarang!
Senin, 24 Okt 2022, 13:11:53 WIB / By Info Indonesiatourism.com
Kalau mendengar Bengkulu, mungkin kita tidak terlalu banyak tahu destinasi apa saja yang ada di Bengkulu, namun pada saat saya ke Bengkulu untuk meng-eksplore 2 desa yang mungkin kamu belum tahu, ternyata ada banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di desa di Provinsi Bengkulu. Desa yang saya kunjungi adalah Desa Kota Bani dan Desa Sumber Urip.
Desa ini menduduki peringkat ke-6 dari 100 desa terbaik di Indonesia yang dirilis oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Penilaian tersebut didasarkan pada perkembangan kemajuan yang ada di desa tersebut dan juga tercapainya indicator dimensi ekonomi, social dan ekologi di desa tersebut. Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi di desa, desa Kota Bani di Bengkulu Utara mendapatkan dana desa dari pemerintah pusat sebesar Rp. 814 juta di tahun 2017 dan Rp. 684 juta rupiah di tahun 2018.
Berikut adalah pemanfaatan dana desa di Desa Kota Bani yang patut diteladani.
Dinamakan jalan produksi pertanian karena digunakan sebagai pengangkut kelapa sawit dari kebon ke jalan raya sehingga warga tidak harus mengeluarkan ongkos langsir (ongkos angkut) karena sudah bisa dimasukkan langsung ke dalam mobil berkat kondisi jalan yang sudah bagus. Dana desa juga digunakan untuk pembuatan drainase dan gorong-gorong untuk saluran air. Pembangunan jalan untuk lingkungan yang menghubungkan antar dusun juga dilakukan dengan dana desa supaya aktivitas masyarakat semakin mudah dilakukan karena di desa ini ada 3 dusun yang dihuni 3.800 jiwa dengan 680 kepala keluarga.
Dana desa yang dimiliki juga digunakan untuk melakukan renovasi bangunan PAUD sehingga kegiatan belajar dan mengajar bisa berjalan lebih baik. Desa Kota Bani ini begitu memperhatikan para warganya supaya bisa mendapatkan pendidikan yang layak dengan sarana dan prasarana belajar yang memadai.
Pembentukan BUMDes Jaya Sentausa dilakukan pada tahun 2016 dengan 1 unit usaha berupa pengelolaan kebun desa berupa kebun kelapa sawit seluas 14 hektare. Dengan bantuan dana desa, perawatan kebun bisa menjadi maksimal sehingga dalam 1 bulan bisa sampai 2 kali panen dimana hasilnya lebih dari 20 ton. Dari pengelolaan kebun desa ini, desa Kota Bani bisa memberikan pemasukan ke kas desa sebesar Rp. 245 juta pada tahun 2017 dan Rp. 135 juta dihitung sampai bulan September 2018 tahun ini.
Dana yang masuk ke Kas desa ini digunakan sepenuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan warga desaDesa Kota Bani di Bengkulu juga memberdayakan para nelayan yang ada di sini. Tujuannya supaya penghasilan menjadi meningkat dan kehidupan menjadi lebih sejahtera. Selain memberikan pelatihan juga diberikan bantuan jaring lobster. Pengadaan jaring lobster ini diadakn lewat pemanfaatan dana desa.
Di desa ini warganya begitu heterogen maksudnya adalah terdiri dari berbagai suku seperti Batak, Melayu, Pekal, Jawa Padang, dan lain sebagainya. Meski begitu warganya sangat rukun sehingga keharmonisannya menjadi nilai tambah bagi desa tersebut. Desa Kota Bani ini juga memiliki kekayaan budaya yang beragam dan sering ditunjukkan dalam tarian adat yang mana diajarkan kepada anak-anak PAUD, contoh tarian yang dipertontonkan adalah tarian suku Minang, tari Gandai yang mana menjadi tarian suku Pekal asli Bengkulu, tarian dari suku Batak dan juga suku Jawa. Dengan dana desa tersebut masyarakat Kota Bani akan menyediakan pakaian adat yang mana sangat bermanfaat untuk pelestarian budaya lokal yang ada di Kota Bani.
Hal yang menarik untuk dibahas tentang desa Kota Bani di Bengkulu adalah pendapatan yang dimiliki oleh warga atau masyarakatnya dan juga angka kemiskinan yang ada. Dana desa di Desa Kota Bani ini terbukti mampu mengangkat perekonomian dan mengurangi angka kemiskinan. Di tahun 2018, tersisa ada 63 Kepala Keluarga pra sejahtera. Jumlah tersebut terus menurun dari tahun ke tahunnya. Di tahun 2015 tercatat ada 120 kk yang pra sejahtera kemudian menurun sebanyak 105 pada tahun 2016, sedangkan di tahun 2017 tercatat ada 81 kk yang pra sejahtera.
Dengan beberapa pembangunan dan kemajuan yang telah dicapai oleh desa Kota Bani tidak mengherankan jika desa ini menduduki peringkat ke-6 se Indonesia sebagai desa yang mandiri. Semoga desa-desa yang ada di Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan desa Kota Bani di Bengkulu ini supaya kehidupan masyarakatnya tambah makmur dan penghasilan atau kas desa menjadi semakin meningkat.
Desa Sumber Urip di Bengkulu – Untuk menunjang pariwisata Provinsi Bengkulu pemerintah provinsi mengajak pemerintah daerah untuk fokus dalam mengembangkan sektor pariwisata yang ada di masing-masing daerah. Hal itu dikarenakan banyak sekali spot wisata daerah yang bisa dikelola sebagai tempat wisata yang potensial. Salah satu daerah di Bengkulu yang sedang dikembangkan adalah desa Sumber Urip. Pembangunan infrastruktur mulai dibangun untuk menarik wisatawan datang ke desa ini. Berikut ini adalah beberapa daftar tempat wisata di desa Sumber Urip di Bengkulu yang menarik dikunjungi:
Taman Wisata Alam Bukit Kaba
Bukit/Gunung Kaba merupakan gunung api yang masih aktif dimana tipenya adalah A. Gunung ini pernah meletus di tahun 1833 dan ketinggiannya 1.952 mdpl. Kamu yang datang ke sini akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang hijau dan menawan. Sayangnya untuk bisa sampai ke sini kamu harus menaiki tangga dengan jumlah 307. Tercatat ada 8 kawah yang ada di gunung api ini namun 5 kawah diantaranya tertutup dengan vegetasi. Selain kawah yang menarik untuk dilihat, kamu juga bisa menyaksikan bukit barisan yang berjajar dan berdiri tegak dihiasi dengan sinar matahari yang mulai terbenam. Kegiatan menarik yang bisa dilakukan adalah mendirikan kemah di puncak bukit dan saat malam hari kamu bisa menyaksikan banyaknya gemerlap lampu Kota Curup yang mana terlihat seperti bintang yang berkerlip-kerlip. Tiket masuk di Bukit Kaba ini pun sangat murah meriah yaitu mulai dari Rp. 6.500 saja.
Grojogan Sewu
Grojogan Sewu ini adalah air terjun dengan air panas yang kemudian dijadikan sebagai wisata pemandian dan merupakan wisata alam baru di Desa Sumber Urip di Bengkulu Kabupaten Rejang Lebong. Lokasinya sendiri tepat di kaki Bukit Kaba. Nama Grojogan Sewu diberikan oleh masyarakat yang artinya adalah air terjun seribu hal itu dikarenakan di sekitar tempat tersebut adalah kawasan yang dipenuhi dengan air terjun.
Untuk menuju ke sini kamu bisa menempuh perjalanan kurang lebih 30 km dari kota Curup dan lokasinya tepat berada di tengah perkebunan kopi dan sayuran milik warga. Di sepanjang jalan kamu akan disuguhi dengan perkebunan sayur mayur yang menghijau dan sangat menyegarkan mata. Jika tidak mau berjalan kaki kamu bisa mengaksesnya dengan menggunakan kendaraan roda dua. Perjalananmu akan semakin mengesankan karena ditemani dengan semilir angin sepoi-sepoi yang mana membuatmu semakin betah berlama-lama menyusuri jalan menuju Grojogan Sewu ini. Di sini kamu harus membayar biaya tiket masuk sebesar Rp. 5.000 sedangkan biaya parkir kendaraannya Rp. 5.000. Cukup murah meriah untuk menikmati eksotisme pemandian Grojogan Sewu ini. Yang harus di ingat bagi kamu yang ingin datang ke tempat ini bawalah camilan, makanan, dan minuman sebagai bekal dikarenakan belum ada penjual makanan di tempat ini. Selain itu fasilitas penunjang pun belum ada karena infrastrukturnya belum resmi dibangun oleh pemerintah setempat.
Semua berawal #MulaiDariDesa. Di sanalah segalanya bermula. Membangun desa berarti membangun dasar perekonomian negara. Karenanya, keberadaan dana desa yang bertujuan untuk menunjang aktivitas ekonomi warga di pedesaan sangatlah bermanfaat. Bukan hanya untuk kemajuan desa itu saja, tapi juga untung bangsa kita.
Tags : alambudayadesa-wisata